Total Tayangan Halaman

Rabu, 30 November 2011

Teknik Membaca 5 S



BAB I
 Pendahuluan
1.1.  Latar Belakang
            Buku merupakan gudangnya ilmu pengetahuan. Hal itu kita dapatkan jika kita rajin membaca. Banyak orang menghadapi buku atau bacaan lain dengan jalan membacanya dari awal sampai akhir dan mereka beranggapan bahwa dengan cara itu mereka mestinya telah menguasai isi bacaan. Ternyata hal itu tidak benar. Untuk memahami suatu bacaan kita tidak cukup hanya membaca sekali saja, tetapi kita harus mengambil langkah- langkah yang strategis untuk menguasai bahan itu dan mengingatnya lebih lama. Ada banyak teknik yang dapat digunakan untuk mengetahui isi bacaan secara efektif, salah satunya adalah teknik membaca Formula 5 S (sedot, saring, seleksi, serap, sarikan). Bagi sebagian orang, istilah diatas belum banyak diketahui. Akan tetapi hal itu penting dan sabgat berguna dalam melakukan kegiatan membaca.
1.2. Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang akan kami bahas yakni sebagai berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan teknik membaca Formula 5 S (sedot, saring, seleksi, serap, sarikan) ?
2. Berikan contoh jenis bacaan seperti apa yang dapat digunakan dalam teknik membaca Formula 5 S ?
3. Apa manfaat yang kita peroleh dari teknik membaca Formula 5 S?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui teknik membaca Formula 5
2. Untuk mengetahui jenis – jenis bacaan yang sesuai dengan teknik membaca Formula 5 S.
3. Untuk mengetahui manfaat yang dapat diperoleh setelah menggunakan teknik membaca Formula 5 S.  

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Formula 5 S (sedot, saring, seleksi, serap, sarikan)

a. Sedot
            Menurut KBBI sedot artinya hirup, isap, sesap. Menyedot buku sama halnya seperti menyedot debu saat kita menyedot debu tentunya kita mulai dari suatu sudut ruangan kemudian kita berpindah ke setiap kotoran yang ada dan terakhir di bawa ke ujung ruangan. Jadi, bila disamakan dengan membaca buku pertama-tama kita mulai dari awal materi bacaan kemudian kita terus lanjutkan sampai akhir materi bacaan.  Sedangkan dalam menyedot buku lihatlah pada teks tertentu untuk menemukan informasi yang spesifik hal ini bisa kita lakukan dengan menyimak daftar isi, kata pengantar, atau bagian-bagian lainnya. Bisa juga dengan melihat kata-kata kunci atau poin-poin penting (Olivia, 2008:46).

Cara Sedot Buku                               
Cara melakukan tehnik membaca sedot selangkah demi selangkah.
1.       Pertama-tama tanyakan pada diri kita tentang:
“mengapa kita membaca tentang topic ini?”
“apa tujuannya”
“apa yang bisa kita ketahui dari membaca ini?”


2.      Berpikirlah tentang hasil yang didapat setelah membaca:
·        “Saya ingin mempelajarinya”-bertekad untuk memori.
·        “Saya ingin mendapat intisari”-sudut pandang yang luas.
·        “Saya mencari bahan pendukung argument saya”-cari bukti-bukti.
·        “Saya mau mencari tahu apa yang akan terjadi selanjutnya”
·        “Saya ingin bisa menjawab pertanyaan ulangan pelajaran ini.”
·        “Saya mau mengulang pertanyaan dan merangkumnya.”
·        “Saya mau melihat bermacam-macam opini tentang topic tersebut.”
·        “Saya mencari fakta konkret dan gambar.”
3.      Pasang “kaca mata”ajaib
Dengan berfikir tentang hasil yang didapat setelah membaca kita akan tahu tujuan membaca kita supaya tidak repot,kita perlu sesuatu sebagai filter(saringan untuk mengurangi materi tidak penting). Seperti halnya memasang kacamata hitam antara kamu dan teks. Jangan lupa bahwa teks tidak selalu dalam bentuk buku karena kita juga bisa membaca teks video, gambar atau peta,dll.
Prinsif filter sama apapun yang kita pelajari. Filter pertama adalah denganbertanya dan membuat hipotesis.
4.      Mulailah dengan SEDOT seluruh teks.
Jika yang kita baca adalah buku,lihat sampul,daftar isi,judul pembuka,ilustrasi,diagram,kata dan pengantar. Sebelum lanjut berhentilah dulu dan tuliskan dalam bentuk pertanyaan, apa yang kita pikir butuh kita ketahui dari teks. Saat menulis pertanyaan ketika membaca kita mencoba melihat diri kita sebagai pewawancara. Kita bisa mendapat jawaaban spesifik dari seseorang,buku,film,atau diagram. Pastikan filter(kerangka kerja) dari pertanyaan-pertanyaan bisa melekat di otak.
Setelah itu STOP lalu lanjutkan dengan tahap selanjutnya yaitu SARING.


b. Saring
            Menurut KBBI saring artinya  tapis, seleksi. Saring adalah proses melihat sekilas pada bagian awal dan akhir sebuah tulisan (Olivia, 2008:51).  Jika kita sudah sedot semua teks dalam buku kita akan mendapatkan ide dimana saja bagian yang penting seperti kata kunci berada. Setelah proses menyedot buku dilanjutkan dengan proses saring.
teknik saring dibedakan menjadi dua yaitu saring cepat dan saring pelan. Saring cepat adalah saring teks dengan cara secepat yang kita bisa lama-kelamaan kita akan bisa menyaring bermacam-macam buku dengan kecepatan yang berbeda-beda. Sedangkan saring pelan adalah bila bahan pelajaran tersebut penting dan saring cepat atau bolak-balik halaman juka bahan tidak terlalu penting. Jika kita membaca buku saring satu bab per satu bab. Saring dulu bagian pengantar, paragrap pertama dan akhir, dan kesimpulan sehingga kita bisa mendapatkan inti dari seluruh bab dalam buku dengan cepat.
            Adapun cara-cara dalam teknik saring
1. Membaca materi bacaan (suatu bab atau artikel) dengan cermat
2. Mengaris bawahi bagian penting atau mencatat gagasan pokok dan detail-detail penting pada saat membaca bab tersebut.
3. melihat secara menyeluruh atau survei ulang bab itu dengan membaca kembali pembukaan dan ringkasan, meninjau judul secara mendalam, memahami informasi pada setiap sub judul dan informasi yang ada di dalam gambar-gambar.


3. Seleksi
            Menurut KBBI seleksi artinya pemilihan, penyaringan dan penyortiran. Pintar menyeleksi atau mengguting materi bacaan akan mendorong perkembangan sudut pandang anak dan memudahkannya untuk menyeleksi bacaan pendukung. Untuk fokus pada tahap seleksi gunakan kata kunci dan pertanyaan. Saat menyeleksi kita bisa melakukan sedot dengan kecepatan penuh, catat jumlah halaman atau gunakan stiker temple atau misalnya (post It) untuk mencatat bagian yang penting dan untuk menjawab pertanyaan.


4. Serap
            Menurut KBBI  serap artinya melesap, menerus, menyelundup, menyusup, merembes, meresap, menembus. Adapun langkah dalam menyerap sebuah bacaan yaitu:
1. Catat setiap poin penting dengan kata-kata sendiri dan tulis kata kunci yang berhubungan dalam catatan kaki atau pinggir.
2. Serap bacaan, tapi jangan terlalu lambat. Jika kamu mengalami masalah dalam memahami bacaan, bacalah dua kali.
3.Setelah selesai menyerap paragraph atau bagian lagi dan lihat kembali  kata kunci. 
  


5. Sarikan
Menurut KBBI sarikan artinya mengikhtisarkan, menyimpulkan, menyingkat, merangkum, meringkas.Untuk sarikan dengan jelas apa yang sudah kami baca gunakan kata kunci definisi, pertanyaan, dan catatan pinggir yang telah kami serap kemudian tulis tujuan dan pokok bacaan yang kami baca. Pada tahap manapun saat membaca saring, seleksi, serap atau sarikan yang penting adalah mendapatkan kata kunci atau konsep dan pertanyaan yang menjadi jangkar teks di dalam pikiran kita.jadi efektif tidaknya kita membaca tidak tergantung pada kecepatan membaca kita.  Bika kita sudah ahli mencari kata kunci,maka akan memudahkan kita masuk ke dalam pemetaan. Membuat mapping inilah yang menjadi filter ketiganya. Filter ketiga ini menyediakan sejumlah cara untuk menggunakan keterampilan belajar pemetaan ( mapping) ,membuat diagram. Jadi,setelah mengumpulkan semua informasi yang diperlukan,kita harus membuat pemetaan di otak dalam bentuk visual. Selama ini, banyak di antara kita yang menyimpan ingatan secara linier,dari atas ke bawah. Padahal pola penyimpanan seperti ini tidak efektif, kurang kuat diingat,dan tidak memaksimalkan fungsi otak kanan dan kiri.
Pemetaan di otak lebih efektif,diingat kuat,serta memaksimalkan otak kiri dan kanan. Pemetaan ini melibatkan gamba,pengelompokan yang jelas,dan dapat menghindari kebosanan karena menggunakan aneka warna, ukuran, huruf, symbol, dan gambar. Pola penyimpanan informasi dengan pemetaan akan sangat membantu anak mengatur informasi, memudahkan penyimpanan jangka panjang dan mudah mengingaatkanya kembali.
            Tipe pemetaan ada berbagai macam seperti: spidergram, linear mapping, mind maping, tau teknik lainnya. Berikut ini penjelasan cara melakukan pemetaan tersebut.
·      Spidergram Mapping
Saat membuat pemetaan spidergram, topic utama adalah tubuh laba-laba subtopic adalah kaki laba-laba dan seterusnya. Aspek dari subtopic adalah rambut-rambut dari kaki laba- laba dan setrusnya. Contoh pemetaan spidergram dari berbagai tipe keunggulan belajar yangsudah dijelaskan sebelumya untuk mengingatkan kembali. Spidergram bagus dilakukan ketika kita membaca karena topic utama ditaruh di tengah-tengah. Kemudian kembangkan spidergram sesuka hati, dikategorikan, dan ditambah kata kunci/definisi/label yang muncul dalam teks. Boleh diwarnai dan diberi gambar-gambar yang memudahkan kita untuk mengingat. Semakin sering anak berlatih pemetaan seperti ini di kertas, lama- kelamaan anak bisa melakukan pemetaan seperti ini di dalam otaknya.
·      Linear Mapping
Pada pemetaan linear,topic utama terbagi menjadi sub topic dan aspek dari sub topic, turun ke bawah dari sederhana menjadi kompleks. Dari gambaran umum ke detil. Berikut contoh dari pemetaan linear dari keunggulan  belajar kta. Bandingkan dengan pemetaan spidergram, dan mana yang lebih kamu sukai dan mudah kuasai?
·      Mind mapping
Teknik lain adalah dengan membuat mind mapping. Dengan teknik ini,anak tidak perlu menghabiskan berjam-jam untuk menghapal dan pasti sangat membosankan.
Untuk menguasai teknik mind mapping secara lebih mendalamdapat dilkukan dengan tahap sebagai berikut:
ü      Pertama-tamaa buatlah topic utama berdasarkan susunan poin-poin kunci di atas selembar kertas puith.
ü      Mulailah dengan gagasan inti-biasanya dengan satu symbol-ditengah halaman, lalu gambaralah cabang-cabangnya menyebar disekelilingnya.
ü      Catat hanya satu kata atau symbol untuk setiap poin yang ingin diingat anak satu-satu tema untuk setiap cabang.
ü      Letakkan poin-poin yang berhubungan pada cabang utama yang sama,masing-masing membentuk subcabang.
ü      Gunakan pensil atau spidol berwarna untuk topic-topik yang berhubungan.
ü      Lukisan sebanyak mungkin gambar atau symbol.
ü      Ketika anda melengkapi setiap cabang,lingkari dengan garis batas berwarna.
ü      Kembangkan terus setiap peta secara teratur.


2.2 Contoh Jenis Bacaan yang digunakan Dalam Teknik Membaca Formula 5S

KAPITAN PATTIMURA
(SAPARUA, 1783 - AMBON, i6 DESEMBER 1817)

Thomas Matulessy alias Kapitan Pattimura lahir di Desa Haria, Pulau Saparua pada tanggal 8 Juni 1783. Thomas Matulessy adalah seorang kesatria keturunan dan keluarga besar Matulessia (Matulessy) yang tidak lain masih bensaudara dengan raja Maluku (kata “Maluku” berasal dari bahasa Arab Al Mulk atau Al Malik yang berarti
Raja, oleh karena pedagang Arab lebih dulu menyebarkan agama Islam ke pulau-pulau Maluku dan mereka mengenal Maluku sebagai Jaziratul Mulk yang beranti Kepulauan RajaRaja). Ia yang selama ni dikenal sebagai seorang Kristen, ternyata adalah seorang muslim. Karena seluruh keturunan Ambon yang bermarga Matulessy adalah muslim.
Sebab-sebab pecahnya perang melawan Belanda adalah karena para misionaris, yang didukung dan dilindungi oleh penjajah Belanda, menyebarkan agamanya kepada rakyat Maluku yang notabene sudah beragama yakni Islam.
Karena tingkah laku para misionaris menjadi keterlaluan yakni dengan menggunakan kekuatan militer Belanda yang juga bertujuan memperbudak rakyat Maluku, Pattimura dan para pembesar di Maluku merasa haruss bertindak. Maka pada waktu pecah perang melawan penjajah Belanda tahun 1817, Raja-raja Patih, Para Kapitan, Tua-tua Adat dan rakyat mengangkatnya sebagai pemimpin dan panglima perang karena berpengalaman dan memiliki sifat-sifat kesatria (kabaressi).
Sebagai panglima perang, Thomas Matulessy mengatur strategi perang bersama pembantunya. Sebagai pemimpin dia berhasil mengkoordinir Raja-raja Patih dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, memimpin rakyat, mengatur pendidikan, menyediakan pangan dan membangun benteng-benteng pertahanan. Kewibawaannya dalam kepemimpinan diakui luas oleh para Raja Patih maupun rakyat biasa.
            Dalam perjuangan menentang belanda ia juga menggalang persatuan dengan kerajaan Ternate dan Tidore, raja-raja di Bali, Sulawesi, dan Jawa. Perang Pattimura yang berskala nasional itu dihadapi Belanda dengan kekuatan militer yang besar dan kuat dengan mengirimkan sendiri laksamana buykes, salah seorang komisaris jendral untuk menghadapi Pattimura.
            Pertempuran-pertempuran yang hebat melawan angkatan perang belanda di darat dan di laut di koordinir Thomas Matulessy. Kapitan Pattimurayng dibantu oleh para panglimanya antara lain Melchior Kesaulya, Anthoni Rebhok, Philip Latumahina, dan Ulupaha.
            Pertempuran yang mengahancurkan pasukan belanda tercacat seperti perebutan benteng Belanda Duurstede, pertempuran di pantai Waisisil dan jazirah Hatawano, Ouw-Ullath, Jasirah Hitu di pulau Ambon dan Seram Selatan. Perang Pattimura hanya daoat dihentikan dengan politik adu domba, tipu muslihat dan bumi hangus oleh Belanda. Para tokoh pejuang akhirnya dapat ditangkap dan mengakhiri pengabdiaannya di tiang gantungan pada tanggal 16 Desember 1817 di kota Ambon.
            Untuk jasa dan pengorbanannya itu, Thomas Matulessy dikukuhkan sebagai “PAHLAWAN PERJUANGAN KEMERDEKAAN” oleh pemerintah Republik Indonesia Pahlawan Nasional Indonesia.

           
            Setelah kita membaca teks Kapitan Pattimura marilah kita mengaplikasikan teknik membaca Formula 5S dengan tahapan sebagai berikut.

1. Sedot
            Di dalam tahap sedot kita harus membaca teks Kapitan Pattimura secara keselurahan kemudian kita menyedot hal-hal penting untuk kita ketahui. Setelah itu kita menguji kembali dengan mengajukan beberapa pertanyaan agar kita ingat hal-hal penting yang telah kita baca dalam teks tersebut.

Misalnya
1. Apa yang diceritakan dalam teks tersebut?
2. Siapakah Kapitan Pattimura?
3. Berasal darimana Kapitan Pattimura?


2. Saring
            Tahap selanjutnya adalah saring, dalam tahap saring ini kita mulai menyaring yaitu dengan membaca serta menggaris bawahi hal-hal penting untuk mendapatkan kata kunci.
 Seperti contoh pada paragraf pertama
Thomas Matulessy alias Kapitan Pattimura lahir di Desa Haria, Pulau Saparua pada tanggal 8 Juni 1783. Thomas Matulessy adalah seorang kesatria keturunan dan keluarga besar Matulessia (Matulessy) yang tidak lain masih bersaudara dengan raja Maluku (kata “Maluku” berasal dari bahasa Arab Al Mulk atau Al Malik yang berarti Raja, oleh karena pedagang Arab lebih dulu menyebarkan agama Islam ke pulau-pulau Maluku dan mereka mengenal Maluku sebagai Jaziratul Mulk yang berarti Kepulauan Raja-Raja). Ia yang selama ini dikenal sebagai seorang Kristen, ternyata adalah seorang muslim. Karena seluruh keturunan Ambon yang bermarga Matulessy adalah muslim.

3. Seleksi
            Setelah kita selesai dalam tahap saring kita melanjutkan ke tahap seleksi yaitu menyeleksi atau menggunting materi bacaan.
 Seperti contoh dalam teks Kapitan Pattimura paragraf kedua
Sebab-sebab pecahnya perang melawan Belanda adalah karena para misionaris, yang didukung dan dilindungi oleh penjajah Belanda, menyebarkan agamanya kepada rakyat Maluku yang notabene sudah beragama yakni Islam.

Setelah kita membaca paragraf kedua ini kita dapat berpikir mengenai asal muasal terjadinya perang di Maluku, yaitu para misionaris penjajah Belanda ingin menyebarkan agamanya sedangkan rakyat Maluku beragama islam. Setelah kita berpikir mengenai teks paragraph kedua tersebut kita dapat memahami faktor-faktor asa mula terjadinya perang di Maluku. Setelah itu kita lebih mampu menjelaskan dan mencari materi tambahan untuk menambah pengetahuan secara mandiri.




4. Serap
            Setelah selesai menyeleksi suatu teks bacaan kita lanjutkan ke tahap serap. Tahap serap yaitu mecatat poin penting dengan bahasa sendiri  yang  berkaitan dengan teks Kapitan Pattimura.

5. Sarikan
            Jika kita telah menyelesaikan tahap serap kita lnjutkan lagi ke tahap sarikan, yaitu mencadikan kata kunci dan pemetaan sebagai jangkar ke otak.
Seperti contoh dari teks Kapitan Pattimura yang dibuat dalam bentuk jangkar dengan menggunakan kata-kata kunci.

F:\Untitled-Scanned-03.jpg



2.3 Manfaat Teknik Membaca Formula  5S
Manfaat tehnik  membaca formula 5 S:
a.       Untuk mengetahui  kebenaran dari hipotesa  yang kita buat
b.      Untuk memudahkan pembaca mengingat poin-poin penting yang terdapat dalam teks bacaan
c.       Untuk meningkatkan daya ingat pembaca terhadap teks bacaan
d.      Pembaca dapat menguasai isi bacaan sesuai dengan kemampuannya 















BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

 Teknik membaca Formula 5 S yaitu sedot, saring, seleksi, serap, dan sarikan. Dan manfaat teknik membaca Formula 5S adalah
e.       Untuk mengetahui  kebenaran dari hipotesa  yang kita buat
f.        Untuk memudahkan pembaca mengingat poin-poin penting yang terdapat dalam teks bacaan
g.       Untuk meningkatkan daya ingat pembaca terhadap teks bacaan
h.       Pembaca dapat menguasai isi bacaan sesuai dengan kemampuannya 











































DAFTAR PUSTAKA

Olivia, Femi. 2008. Teknik Membaca Efektif. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Soedarso.2004. Speed Reading. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Tim Redaksi dkk. 2008. Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Bahasa Departemen   Pendidikan Nasional

1 komentar: