Total Tayangan Halaman

Rabu, 30 November 2011

Teknik Membaca KWLH


I.            PENDAHULUAN
Dalam perkembangan ilmu, teknologi, dan seni (IPTEKS) yang sangat cepat seperti sekarang ini terasa sekali bahwa kegiatan membaca boleh dikatakan tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia. Berbagai informasi sebagian besar disampaikan melalui media cetak, dan bahkan yang melalui lisan pun bisa dilengkapi dengan tulisan, atau sebaliknya. Oleh karena itu, di negara kita terdapat kemungkinan suatu saat kegiatan membaca akan menjadi kebutuhan hidup sehari-hari seperti terdapat di negara-negara maju. Di sisi lain, keterbatasan waktu selalu dihadapi oleh manusia itu sendiri. Hal itu didasarkan pada adanya kenyataan arus informasi yang berjalan begitu cepat, kesibukan manusia yang sangat banyak, sehingga waktu yang tersedia untuk membaca sangat terbatas. Padahal, kegiatan membaca untuk dapat mengikuti perkembangan ilmu, teknologi, dan seni tersebut mutlak diperlukan.
Sebenarnya, kini manusia dihadapkan pada persoalan bagaimana mengatasi keterbatasan waktu, dan dapat membaca dalam waktu yang relatif singkat, tetapi dapat memperoleh informasi yang maksimal. Dengan perkataan lain, persoalannya adalah bagaimana melakukan kegiatan membaca secara efektif sehingga waktunya tidak banyak terbuang secara mubazir. Untuk itu salah satu cara yang dapat ditempuh adalah berlatih membaca secara kritis untuk meningkatkan diri.
Bacaan merupakan salah satu penampungan kata-kata bermakna penulisnya. Bacaan merupakan sumber informasi yang tidak akan pernah kering dan mampu mengantarkan pembacanya menjadi insan cendikia. Oleh karenanya, untuk menikmati secara cermat materi yang ada diantara dua sampul buku, lembaran surat kabar, majalah, atau media massa lainnya diperlukan keterampilan membaca, (Slamet, 2007 : 66). Keterampilan membaca pada hakikatnya perlu dimiliki oleh setiap orang, terlebih lagi oleh para mahasiswa, guru, dan lain-lainnya yang dalam kesehariannya senantiasa bergulat dengan buku.
Membaca bukanlah sekadar menyuarakan lambang-lambang tertulis tanpa mempersoalkan apakah rangkaian kata atau kalimat yang dilafalkan tersebut dipahami atau tidak, melainkan lebih dari itu, ( Slamet, 2007 : 66). Membaca adalah suatu proses yang biasa dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis, (HG Tarigan, dalam Slamet, 2007 : 67).
Berdasarkan permasalahan di atas, dalam makalah ini, penulis ingin menyampaikan salah satu teknik membaca cepat dan efektif yaitu teknik KWLH untuk membantu pembaca dalam memahami suatu bacaan.
Adapaun rumusan permasalahannya antara lain :
1.      Apa yang dimaksud dengan teknik membaca KWLH?
2.      Apa tujuan teknik membaca KWLH?
3.      Bagaimana pengaplikasian teknik membaca KWLH dalam membaca buku nonfiksi yang berjudul “Tata Kalimat Bahaa Indonesia”?
II.            PEMBAHASAN
2.1.            Pengertian Teknik Membaca KWLH
Dalam kegiatan pembelajaran yang mengaitkan pengetahuan yang tersedia dengan apa yang dibaca akan melibatkan teknik membaca yang sering disebut teknik membaca KWLH. KWLH adalah singkatan dari berikut.
1.      K (know) yang berarti apa yang telah diketahui atau pengetahuan apa yang dimiliki  seoarng pembaca sebelum ia membaca suatu bacaan. Misalnya seperti seorang  murid telah tahu mengetahui suatu perkara
2.      W (want) yang berarti apa yang hendak diketahui oleh seorang pembaca sebelum membaca suatu bacaan
3.      L (learned) yang berarti apa yang telah diketahui atau diperoleh seorang pembaca setelah melakukan kegiatan membaca.
4.      H (how) yang berarti bagaimana cara seorang pembaca untuk mendapatkan informasi  tambahan  yang berkaitan dengan kegiatan pembacaan selanjutnya. Seperti informasi yang diperoleh melalui media tv, internet atau sumber-sumber lain yang sejenis (untuk membaca seterusnya).
Apa yang disampaikan dari penjelasan di atas merupakan suatu teknik membaca yang bersifat kritis di mana seorang pembaca harus memperhatikan hal sebagai berikut.
a. mengingat kembali pengetahuan atau informasi yang telah diketahui dan dimiliki sebelum melakukan suatu kegiatan membaca.
b. membayangkan atau menentukan hal apa yang ingin diketahui atau dicari pada suatu bacaan yang ingin dibaca.
c.  melakukan pembacaan terhadap bacaan yang telah dipilih sebelumnya.
d.  mengetahui apa yang telah diperoleh atau didapat setelah melakukan kegiatan  membaca pada suatu bacaan.
e. menentukan hal apa lagi yang perlu diperoleh atau dicari terkait dengan pembacaan selanjutnya.
            Melalui teknik pembacaan KWLH ini akan memperbolehkan seorang pembaca untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. mengkaitkan atau menghubungkan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pembaca dengan bacaan yang dibaca.
b.  menentukan apa yang ingin diperoleh oleh seorang pembaca terhadap kegiatan membaca yang ia lakukan.
c. menentukan bahan atau informasi apalagi yang perlu diperoleh terkait dengan kegiatan membaca yang akan dilakukan selanjutnya.
            Pada konteks pengajaran, pelajar biasanya menggunakan kerangka teknik KWLH sebagai berikut:
Know(K)
Apa yang sudah diketahui?
Want(W)
Apa yang hendak diketahui?
Learned(L)
Apa yang telah dipelajari/diperoleh?
How(H )
Bagaimana cara untuk memperoleh informasi tambahan yang diperlukan?

2.2.            Tujuan teknik membaca KWLH
1) Tujuan teknik KWLH ialah membaca secara kritis
2) mengaitkan pengalaman yang sedia ada dengan perkara yang dibaca.
3) mengaitkan minat membaca perkara-perkara yang hendak diketahui.
4) mengenal pasti perkara-perkara yang sudah dipelajari dan perkara-perkara tambahan yang perlu diketahui lagi.
5) meningkatkan pemahaman pembaca berkenaan sesuatu bahan yang dibaca.

2.3.            Pengaplikasian teknik membaca KWLH (Know, Want, Learn, How) dalam membaca buku nonfiksi yang berjudul “Tata Kalimat Bahasa Indonesia”
Buku “Tata Kalimat Bahasa Indonesia” karangan Prof. Dr. Ida Bagus Putrayasa  merupakan salah satu buku yang dipakai sebagai acuan dalam mempelajari mata kuliah Sintaksis di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Buku ini dapat membantu kita dalam memahami tata kalimat yang benar dalam Bahasa Indonesia. Buku ini disertai pula contoh-contoh dari berbagai bentukan kalimat. Bagi mahasiswa dan masyarakat awam yang peduli dengan penggunaan kalimat yang baik dan benar serta ingin menambah wawasan kebahasaan, khususnya Bahasa Indonesia, buku “Tata Kalimat Bahasa Indonesia” ini tepat kiranya dijadikan sebagai salah satu referensi.
Dalam membaca buku tersebut, tentunya diperlukan teknik membaca yang tepat agar materi yang terdapat di dalamnya dapat diserap dengan baik. Seperti yang telah dibicarakan di pendahuluan, dalam makalah ini teknik yang dibahas adalah teknik KWLH. Hal tersebut berarti bagaimana cara kita menerapkan teknik KWLH dalam membaca buku “Tata Bahasa Indonesia”.
Penerapan teknik membaca KWLH dalam membaca buku “Tata Kalimat Bahasa Indonesia” antara lain sebagai berikut:
1.      Know
Berdasarkan pengertian Know yang telah dipaparkan di atas, maka langkah awal yang penulis lakukan adalah mengaitkan pengetahuan yang akan di dapat dalam buku “Tata Kalimat Bahasa Indonsia” dengan pengetahuan yang penulis miliki atau dapatkan sebelumnya. Sebelum membaca buku tersebut, penulis sedikit tidaknya pasti sudah mengetahui tentang tata cara penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pengetahuan tersebut bisa diperoleh misalnya dari beberapa sumber seperti buku- buku pelajaran, media massa, dan penjelasan dari seorang pengajar. Pengetahuan yang telah dimiliki itu kemudian digunakan sebagai dasar di dalam membaca buku Tata Kalimat Bahasa Indonesia tersebut. Misalnya, penulis ingin mengetahui tentang pengertian kalimat majemuk setara. Sebelum membaca buku Tata Kalimat Bahasa Indonesia, penulis akan mencoba mengingat- ingat pengetahuannya tentang kalimat majemuk setara yang penulis peroleh sebelumnya. Berdasarkan pengetahuan itu, penulis membaca buku Tata Kalimat Baku Bahasa Indonesia kemudian menggabungkan pengertian tentang kalimat majemuk setara yang penulis ketahui sebelumnya dengan pengertian yang terdapat di buku Tata Kalimat Bahasa Indonesia.
2.      Want
Setelah menggabungkan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis dengan pengetahuan atau isi buku Tata Kalimat Bahasa Indonesia tersebut, penulis kemudian menanyakan pada diri sendiri materi yang ingin diketahui. Setelah mengetahui materi apa yang hendak diketahui, penulis kemudian akan mencari dan membaca materi tersebut. Misalnya penulis ingin mengetahui materi tentang klausa dan frasa, maka penulis akan mencari materi tentang klausa dan frasa kemudian membacanya.
3.      Learn
Setelah mencari dan membaca materi tentang klausa dan frasa, tentunya penulis mendapatkan pengetahuan baru tentang klausa dan frasa dari buku Tata Kalimat Bahasa Indonesia tersebut. Pengetahuan tersebut merupakan hasil dari proses belajar yang dilakukan penulis saat membaca karena seperti yang kita ketahui, kegiatan membaca itu sendiri merupakan bagian dari proses belajar dan pengetahuan atau informasi yang diperoleh merupakan hasil dari proses belajar tersebut.
4.      How
How dapat diartikan bagaimana cara seseorang untuk mendapatkan informasi tambahan yang berkaitan dengan buku yang ia baca dari sumber- sumber lain. Setelah membaca buku Tata Kalimat Bahasa Indonesia dan mendapatkan informasi dan pengetahuan dari buku tersebut, penulis kemudian berusaha untuk memperoleh informasi lain yang berkaitan dengan informasi yang diperoleh dari buku Tata Kalimat Bahasa Indonesia. Informasi tambahan tersebut bisa diperoleh dari media massa, buku, dan penjelasan seorang pengajar. Informasi tambahan itu bisa digunakan sebagai bahan perbandingan dan tentunya dapat menambah wawasan penulis sendiri.
III.            PENUTUP
3.1. Kesimpulan :
1.                  Dalam kegiatan pembelajaran yang mengaitkan pengetahuan yang tersedia dengan apa yang dibaca akan melibatkan teknik membaca yang sering disebut teknik membaca KWLH. KWLH adalah singkatan dari  K (know), W (want), L (learnded), dan H (how).
1.      K (know) yang berarti apa yang telah diketahui atau pengetahuan apa yang dimiliki  seoarng pembaca sebelum ia membaca suatu bacaan. Misalnya seperti seorang  murid telah tahu mengetahui suatu perkara.
2.      W (want) yang berarti apa yang hendak diketahui oleh seorang pembaca sebelum membaca suatu bacaan.
3.      L (learned) yang berarti apa yang telah diketahui atau diperoleh seorang pembaca setelah melakukan kegiatan membaca.
4.      H (how) yang berarti bagaimana cara seorang pembaca untuk mendapatkan informasi  tambahan  yang berkaitan dengan kegiatan pembacaan selanjutnya. Seperti informasi yang diperoleh melalui media tv, internet atau sumber-sumber lain yang sejenis (untuk membaca seterusnya).
2.   Penerapan teknik membaca KWLH dalam membaca buku “Tata Kalimat Bahasa Indonesia” antara lain sebagai berikut:
a.       Know
Berdasarkan pengertian Know yang telah dipaparkan di atas, maka langkah awal yang penulis lakukan adalah mengaitkan pengetahuan yang akan di dapat dalam buku “Tata Kalimat Bahasa Indonsia” dengan pengetahuan yang penulis miliki atau dapatkan sebelumnya.
b.      Want
Setelah menggabungkan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis dengan pengetahuan atau isi buku Tata Kalimat Bahasa Indonesia tersebut, penulis kemudian menanyakan pada diri sendiri materi yang ingin diketahui.
c.    Learned
       Setelah mencari dan membaca materi tentang klausa dan frasa, tentunya penulis mendapatkan pengetahuan baru tentang klausa dan frasa dari buku Tata Kalimat Bahasa Indonesia tersebut.
d. How
        How dapat diartikan bagaimana cara seseorang untuk mendapatkan informasi tambahan yang berkaitan dengan buku yang ia baca dari sumber- sumber lain.




















DAFTAR PUSTAKA
http://google.com. Diakses tanggal 1 mei 2011.
Putrayasa, Ida Bagus. 2009. Tata Kalimat Bahasa Indonesia. Bandung: PT Refika Aditama.
Soedarso. 2002. Speed Reading. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

2 komentar: